Jumat, 20 Mei 2011

Latihan Jadi "Ibu" bagian 1


Mumpung anak-anak udah berangkat sekolah.. Itz me time!!!!!!! :D
Terus bapaknya anak-anak kemana?? hmm.. ngga tau ya, kalo bapak-bapak di luar sana siy udah pada berangkat kerja, hehehe...
Dua hari ini jadi 'ibu' dari dua anak ternyata subhanalloh, alhamdulillah, luar biasa, allohu akbar!! berasa dapet training praktis gratis niy.. :D

Pas difikir ulang hmmm kayaknya ini siy episode yang udah enak deh, soalnya anak pertama udah kelas 8, setidaknya dia bisa nyiapin makanan sendiri waktu makanan yang ada di meja makan ngga ngebuat selera makannya muncul. Terus anak kedua juga udah kelas 3, jadi ngga perlu lagi tuh si ibu nyiapin air panasnya untuk mandi. Paling nyiapin baju yang mau dia pakai aja,,, Kalau anak-anaknya masih kecil-kecil alias udah lebih dari 1, pastilah bisa dibayangkan gimana hebohnya rumah di pagi hari,, btw kalo yang ini bisa disebut morning sindrom juga ngga ya?? :p

Kalo kata cerita ummahat-ummahat siy pagi-pagi itu momen yang penting dimana seorang ibu diuji kesabarannya. Bayangkan betapa kacaunya rumah ketika anak pertama susah bangun padahal dia harus berangkat ke sekolah, terus si ade merengek untuk digendong. Eh pas si kaka udah bangun, dia minta segalanya disiapin si ummi. Mulai dari kaos kakinya, bajunya, air untuk mandi, sarapannya, crayonnya yang entah dimana, ditambah lagi BT-nya si kaka gara-gara dibangunin paksa sama si ummi. Weleh-weleh.... :D katanya siy di saat-saat itu materi liqo tentang sabar meluap entah kemana, yang ada tuh mulut pengennya berkoar-koar kayak radio SW yang diputer keras-keras,,, :D Teori yang pernah didapat si ummi tentang hypnotherapy pun berusaha dipraktekannya dengan tergopoh-gopoh. Akhirnya si ummi pun bercerita, "pokoknya, Hen sebenernya tuh ngga pengen marah-marah pagi-pagi, tapi kalo udah liat anak-anak lelet ditambah si kecil yang ngerengek, hwuaduh ini mulut berasa di jalan tol ngga paka rem. Terus setelah itu kejadian yang terus berulang, begitu anak-anak berangkat sekolah si ummi nyesel deh kenapa tadi mesti marah-marah ya??!! heuheu...."
Mendengar cerita itu si sayah berdoa dalam hati, Ya Alloh ntar pas sayah mah mudah2an ngga begitu-begitu amat, aamiin :)

Kembali cerita training jadi ibu... Luar biasa, hehe... Mulai dari ba'da solat subuh ternyata seorang ibu harus menyiapkan segalanya, sarapan pagi lengkap dengan segelas susu, seragam sekolah, nyiapin bekal makanan, dan ngecek barang bawaan anak yang udah disiapin dari malam sebelumnya. Kalo udah OK berarti jam 6 teng si emak mulai manasin 'bebek'nya yang 15 menit kemudian mau dipake nganter anak. Kalo sampe jam 6 ini dilalui dengan hening tanpa suara radio SW legalah si ibu karena dia berhasil menciptakan pagi yang menyenangkan bagi anak-anaknya. Kalo inget guru sekolah dulu pernah bercerita, pagi-pagi itu momen penting yang bisa sangat berpengaruh pada kecerdasan anak-anak di sekolah. Iya juga ya, kalo anak berangkat ke sekolah dengan diiring omelan, sampe sekolah pasti si anak butuh waktu untuk mengembalikan moodnya dan konsentrasi ke pelajaran.

Setelah semua anak berangkat, waktunya ummi membereskan seluruh rumah... Tik-tok-tik-tok ngga terasa jam dinding udah nunjuk ke angka 10 dan rumah baru bisa beres-res-res.. Next, komputer pun mulai menyala untuk menyiapkan aktifitas lain si ummi di luar rumah. Pokoknya jadwalnya tuh sebelum duhur semua udah beres, termasuk nyiapin makan siang. Udah gitu si ummi (sayah,red.) berangkat ke sekolah untuk menjalankan aktifitasnya yg lain. Tepat jam 14.30 begitu kegiatannya selesai baru deh berangkat ke sekolah ade untuk menjemputnya....

Sampai di rumah inilah yang menurut saya masa-masa kritis. Kenapa?? karena setelah anak pulang, mandi, makan siang lagi :D si anak biasanya bertanya, 'terus sekarang kita mau ngapain?' hmmm, TPA-nya kan libur berarti si sayah harus menyusun jadwal acara sampai jelang maghrib dong! Sebuah acara yang bisa bikin dia asyik bermain tapi tetep ngedidik, insyaAlloh... maunya siy begituh ;) cerita selanjutnya dibuat bersambung deh,,, ini agenda beres-beres harus dilanjutin dulu, hehe :D

Sabtu, 14 Mei 2011

_Keluarga Sakinah dan Istri Solihah_


Didalam mengarungi bahtera kehidupan berumah tangga,memang sangatlah diperlukan adanya saling pengertian diantara kedua belah pihak

Saling menerima dalam arti kekurangan dan kelebihan pada diri masing-masing,baik dari istri maupun sang suami

Saling menutupi dalam arti keburukan,keburukan isrti ditutupi dengan kebaikan sang suami begitu sebaliknya keburukan suami ditutupi dengan kebaikan sang istri

Tatkala mana ada suatu permasalahan dalam kehidupan berumah tangga,yang sekiranya perlu diungkapkan dan dibicarakan kepada sang suami atau sang istri

Maka bicarakanlah dengan perkataan yang serius,jujur dan saling keterbukaan apa adanya,jangan curhat kepada seseorang atas problem keluarga kita yang sekiranya seseorang itu tidak akan pernah bisa memberi pengetian dalam hal positif bahkah sebaliknya

Bicarakanlah dengan suami atau istri kita dengan sebaik-baiknya bicara,dan jangan pernah mencari atau mengkambing hitamkan seseorang diatas kehidupan rumah tangga keluarga kita

Sadar dan ketahuilah bahwa tiada manusia didunia ini,yang sempurna karna sifat dari pada manusia itu sendiri

Al in'syannu maa khalul qothoi wanisyian (manusia itu tempatnya salah dan lupa)
HR-BUKORI MUSLIM

Saling mengingatkan apa bila terjadi kesalahan dan kelalain,kesalahan/kelalaian suami maka istrilah yang mengingatkan dan sebaliknya kesalahan/kelalaian istri maka sang suamilah yang mengingatkan

Itulah kunci dari pada kelanggengan dalam rumah tangga kita untuk saling mengerti arti kekurangan dan kelebihan diantara suami maupun sang isrti,karena dengan adanya ungkapan suatu perasaan dari hati kita baik suami maupun istri sangtlah diperlukan untuk saling memahami dan mengerti akan suatu problem dalam kehidupan berumah tangga,sesungguhny itu termasuk jalan Ridho Allah SWT untuk bisa menjadikan keluarga yang sakinah,mawadah dan warohmah

Sebaik-baiknya perhiasan didunia ini adalah istri yang sholihah,seorang istri perlu mengupayakan dirinya agar menjadi pendamping hidup yang terbaik disisi suaminya untuk berupaya menjadikan suaminya rihdo dalam hal apapun yang diperbolehkan atas izin suami dan tidak menentang atas apa yang tidak di izinkan oleh suami yang sekiranya itu bisa menghancurkan kesejahteraan dalam berumah tangga agar sang istri bisa selalu meminta izin sang suami terhadap segala bentuk baktinya

Dan berangan-angan betapa Allah SWT akan melapangkan jalanya menuju pintu surga dan bahkan diperbolehkan masuk dari pintu manapun yang ia kehendaki mana kala ia taat dan berbakti kepada suaminya,ia takkan melewatkan kesempatan emas untuk masuk surga itu dengan begitu mudahnya hanya dengan berbakti dan taat kepada suaminya dalam bentuk ibadah semata-mata hanya untuk mencari rihdo Allah SWT dan tidak mengajak dalam hal melakukan perbuatan dzolim serta berbuat maksiat dosa kepada Allah SWT agar menjadi sebaik-baiknya istri yang sholihah untuk selalu taat dan berbakti kepada suminya serta bisa menjadi syuri tauladan terhadap anak-anaknya dan seluruh keluarganya

Semoga kita senantiasa bisa selalu menjadi yang terbaik untuk kesejahteraan keluarga kita dan semoga Allah SWT merahmati serta meridhoi keluarga kita agar menjadi keluarga yang harmonis dan sejahtera abadi sampai ajal maut menjemput

Salam ukhuwah fillah
dan Salam Sukses DRG COMMUNITY